Gerakan Tunas Bangsa
Gerakan Tunas Bangsa merupakan gerakan mentoring yang berfokus pada pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan melalui aktivasi nilai-nilai kebaikan dalam diri generasi muda bangsa Indonesia.
Keluarga Besar Gerakan Tunas Bangsa
Foto bersama pengurus dan mentee Gerakan Tunas Bangsa.
Mentee Gerakan Tunas Bangsa
Mentee Gerakan Tunas Bangsa adalah penerima beasiswa plus. Selain menerima beasiswa mereka juga menerima berbagai pelatihan pengembangan diri.
Mentor dan Mentee
Mentor memberi berbagai materi pengembangan diri kepada mentee
Penyerahan Beasiswa
Mentee menerima beasiswa plus.
In Class Training
Mentee menerima materi pengembangan diri yang dilakukan di dalam ruangan. Kami berkerja sama dengan sekolah mentee dalam melakukan kegiatan pelatihan.
Minggu, 28 Mei 2017
Kupas Kiat Lolos Seleksi Wawancara
Gerakan Tunas Bangsa kembali mengadakan
sebuah
acara. Kali ini Gerakan Tunas Bangsa menggelar acara seminar yang
membahas tentang materi wawancara yang diadakan pada tanggal 25 Mei 2017. Mengingat
pentingnya sebuah tahapan wawancara dalam seleksi kerja dan beasiswa maka
sangat diperlukan kiat khusus agar dapat lolos pada tahap berikutnya. Seminar
yang mengangkat tema Mengenal Wawancara
dan Kiat Sukses Lolos Wawancara Kerja, Kuliah, dan Beasiswa ini
diselenggarakan di SMK Wisudha Karya
Kudus. Acara tersebut terbuka untuk umum dan dihadiri sekitar 80 orang peserta.
Seminar yang dibuka pada pukul
14:00 itu menghadirkan pembicara Suhariyanto Putra yang merupakan seorang trainer,motivator,assessor, HR praktisi,dan
Alumni Indonesia Mengajar. Acara
diawali oleh pembukaan dari Mentee Tunas Bangsa sebagai Master of Ceremony Aulin Nurulia dan Setya Wardani. Kemudian
dilanjutkan pemaparan tentang pengenalan Gerakan Tunas Bangsa oleh M. Fais
Yusron dan Achyar Mabruri, keduanya juga merupakan Mentee Tunas Bangsa 2015.
Acara inti, penyampaian materi
seminar oleh Suhariyanto Putra dengan
moderator Ahmad Sa’dun dan Lana Alfiyana. Pembicara yang juga merupakan founder Gerakan Tunas Bangsa ini menyampaikan
kiat untuk dapat mempresentasikan diri kita dengan baik saat wawancara
berlangsung. Pembicara juga menyampaikan hal yang perlu dipersiapkan dan yang
harus dilakukan saat wawancara. Untuk menjawab pertanyaan wawancara pembicara
memaparkan tentang teknik STAR. Teknik
ini merupakan sebuah akronim yang terdiri atas beberapa langkah. Huruf S untuk Situation cara menjawab dengan
menceritakan pengalaman terkait topik tertentu. T untuk Task dengan menjelaskan tugas yang berhubungan dengan situasi yang
sudah dijelaskan. Selanjutnya, menjelaskan
langkah nyata untuk menjawab situasi dan tugas yang telah diselesaikan
merupakan teknik A untuk Action. Dan terakhir, R untuk Result yaitu menjelaskan hasil dari action yang sudah dilakukan.
Dengan adanya seminar ini,
diharapkan peserta dapat mampu mengikuti seleksi wawancara dengan baik dan dapat lolos dalam tes kerja maupun
bersaing untuk memperebutkan beasiswa. Peserta mengikuti seminar dengan penuh
antusias, dan seminar ini berlangsung secara tertib. Terakhir acara ditutup oleh sesi tanya jawab
antara peserta dan pemateri.
Rabu, 24 Mei 2017
Kesuksesan Datang Pada Seseorang yang Mau Berusaha
INDAR RIZKY (Mentee Gerakan Tunas Bangsa), Berhasil meraih prestasi Ranking 1 Paralel Kelulusan 2017 SMP 1 Jati Kudus)
Tanggal 19 Mei 2017 kemarin, seperti biasa sekolah saya mengadakan acara tahunan yaitu pelepasan siswa siswi kelas IX. Hal yang mungkin berbeda dari tahun-tahun sebelumya adalah acara kali ini ditujukan kepada saya & teman-teman selaku kelas IX. Selain itu, waktu acara perpisahan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu hari jumat setelah salat jumat. Acara demi acara dilalui dengan tertib. Pada saat acara sambutan kepala sekolah, diumumkan siswa-siswi peraih 10 besar untuk nilai semester terakhir (berhubung nilai UN belum keluar, maka diganti nilai semester terakhir).
Pada saat itu saya pribadi merasa takut. Diumumkanlah peringkat pertama dengan nama saya. Kesepuluh anak yang diumumkan segera naik panggung bersama dengan orang tua untuk diberi medali. Saya sangat senang bahkan tidak percaya. Karena sejak kelas 7 sampai 8, saya tidak pernah mendapatkan peringkat pertama. Bahkan pada awal kelas IX peringkat saya menurun drastis dan mulai saat itu saya harus bekerja keras.
Mungkin ini hanya prestasi kecil, tapi saya cukup bangga dengan apa yang telah saya capai. Saya berharap prestasi ini dapat memacu saya meraih prestasi yang lain.
"Kesuksesan datang pada seseorang yang mau berusaha (Indar Rizky)"
Tanggal 19 Mei 2017 kemarin, seperti biasa sekolah saya mengadakan acara tahunan yaitu pelepasan siswa siswi kelas IX. Hal yang mungkin berbeda dari tahun-tahun sebelumya adalah acara kali ini ditujukan kepada saya & teman-teman selaku kelas IX. Selain itu, waktu acara perpisahan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu hari jumat setelah salat jumat. Acara demi acara dilalui dengan tertib. Pada saat acara sambutan kepala sekolah, diumumkan siswa-siswi peraih 10 besar untuk nilai semester terakhir (berhubung nilai UN belum keluar, maka diganti nilai semester terakhir).
Pada saat itu saya pribadi merasa takut. Diumumkanlah peringkat pertama dengan nama saya. Kesepuluh anak yang diumumkan segera naik panggung bersama dengan orang tua untuk diberi medali. Saya sangat senang bahkan tidak percaya. Karena sejak kelas 7 sampai 8, saya tidak pernah mendapatkan peringkat pertama. Bahkan pada awal kelas IX peringkat saya menurun drastis dan mulai saat itu saya harus bekerja keras.
Mungkin ini hanya prestasi kecil, tapi saya cukup bangga dengan apa yang telah saya capai. Saya berharap prestasi ini dapat memacu saya meraih prestasi yang lain.
"Kesuksesan datang pada seseorang yang mau berusaha (Indar Rizky)"
Pramuka Mengantarkanku Ke Bangka Belitung dan Menjadi Juara Umum PPMN 2017
gerakantunasbangsa22.05Informasi, Karya Mentee, Kegiatan, Prestasi Mentee, Tulisan Mentee
Tidak ada komentar
Oleh :
Ahmad Fahmi Fawaid
(Mentee Gerakan Tunas Bangsa dari MAN 2
Kudus)
Berawal dari sebuah mimpi, kemudian aku wujudkan
dengan semangat membara bersama teman-teman pramukaku. Aku dan 15 temanku yang
juga dari satu madrasah merajut kebersamaan, kekompakan hanya dengan tujuan
membanggakan nama madrasah. Lebih sulit memang karena kami berkelompok dan harus
menyatukan segalanya agar tercipta keselarasan dan keserasian.
Hampir setiap hari aku dan teman-teman latihan
walau hanya sekedar pemanasan. Kadang akupun merasakan titik kejenuhan selama
latihan. Waktu bersama keluarga hilang karena seringnya latihan. Sanggar pramuka MAN 2 KUDUS telah menjadi
layaknya rumah baru untukku. Badan menghitam tak menjadi penghalang untuk
melanjutkan perjuangan.
Tak mudah rasanya untuk dapat menikmati
ataupun hanya sekedar mendengar kata PPMN (Perkemahan Pramuka Madrsah Nasional)
karena PPMN yang sesungguhnya masih jauh dari langkah. Kakiku mulai yakin melangkah
setelah mendapat restu dari orangtua dan pada akhirnya saya dan teman-teman
satu regu memulai langkah pertama di tingkat karesidenan. Bertempur sengit
tetapi tetap menjaga sportifitas, saling mendoakan dan memberi semangat itulah
sesungguhnya anak pramuka. Sampai pada akhirnya MAN 2 kudus-lah yang lolos mewakili
karesidenan Pati melaju ketingkat provinsi.
Istirahat dua minggu untuk menyusul
pelajaran yang tertinggal aku manfaatkan sebaik mungkin. Sampai pada akhirnya
aku sukses melaksanakan UTS (Ujian Tengah Semester).
Perjuangan kembali dimulai untuk melaju
ketingkat provinsi. Bersama 5 karesidenan lain kami menjalin silaturrahim dan
tetap berjuang untuk kemenangan. Lebih sedikit memang, tapi persaingan positif
semakin kritis karena memang dari segi kualitas semua peserta memiliki kualitas
yang bagus. Walaupun kami bersaing, tetapi pada hakekatnya kami adalah keluarga
dan saudara. Dari seleksi di Tingkat Karisidenan Pati ini, akhirnya MAN 2
Kudus, baik putra dan putri dinyatakan sebagai juara dan mewakili Jawa Tengah
untuk Perkemahan Pramuka Nasional ke-3 di Selawang Segantang, Koba, Bangka
Tengah, Kep. Bangka Belitung pada tanggal 14-20 Mei 2017.
Dengan persiapan yang matang, kami yakin
Jawa Tengah optimis menjadi jawara. Seminggu bukan waktu yang singkat, dengan
cuaca yang ekstrim melebihi jawa membuatku harus siap fisik dan mental. Bertemu dengan teman dari seluruh Indonesia
dengan bermacam suku, bahasa tetapi tetap satu keyakinan tentunya menambah
banyak sekali ilmu dan pengalaman.
Acara Perkemahan Pramuka Nasional ke-3 ini dibuka
oleh kak Adhyaksa Dault selaku Kakwarnas Gerakan pramuka dan Bapak Lukman hakim
selaku Menteri Keagamaan Republik Indonesia yang menyampaikan apresiasinya
kepada pramuka madrasah indonesia.
Terdapat rekor muri dengan pembacaan Talibun dengan pelansir terbanyak
yakni 2000 orang membuatku semakin kagum betapa meriahnya kegiatan ini.
Lomba demi lomba terlalui dengan lancar dan
pada puncak acaranya yakni di malam penganugrahan aku menyendiri, hanya
berpasrah menunggu pengumuman tiba. Para juara telah maju satu persatu keatas
panggung utama dan pada akhir pengumuman disampaikan bahwa juara umum PPMN ke-13
ini adalah dari Jawa tengah.
Sujud syukurku dan teman-teman lakukan
sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberi kami anugrah
yang cukup mulia. Masih tak menyangka ini adalah nyata. Rasa kesal, letih, lesu
terbayar sudah atas kemenangan ini. Walaupun demikian aku dan teman-teman tetap
rendah hati dan tidak sombong.
Aku mengikuti 5 cabang lomba yaitu :
- · Inovasi kewirausahaan juara 1
- · Pengibaran bendera dan yelyel Juara 2
- · Pionering aplikatif juara 2
- · Orienteering putra juara 3
- · Tari kreasi islami juara harapan 3
Kini Aku semakin mengerti bahwa sesungguhnya
niat yang tulus dan ikhlas, usaha yang keras, diiringi doa yang lancar akan
membuahkan kesenangan tersendiri untuk pribadi masing masing kedepannya.
Sabtu, 13 Mei 2017
Manisnya Keberhasilan Bermula dari Kegagalan
gerakantunasbangsa16.46Galeri, Informasi, Karya Mentee, Prestasi Mentee, Tulisan Mentee
Tidak ada komentar
Oleh:
Naila Rahmaniyatul Wulida
Juara
1 LKTI Tingkt SMA/sederajat Se-Indonesia dalam rangka pekan pustaka ke-II
perpustakan STAI AL Anwar Sarang
Awal mula sebuah
keberhasilan adalah kegagalan. Jangan kira keberhasilan itu mudah didapatkan.
Semudah-mudahnya lawan tetap menjadi tantangan dalam meraih keberhasilan. Lawan
di dalam sebuah kompetisi bukanlah seorang musuh bagi Naila melainkan teman
seperjuangan yang dapat membangkitkan semangatnya untuk menjadi yang terbaik.
Kegagalan
itu pasti, tugas kita adalah menghabiskan jatah kegagalan itu. Itulah
motivasi yang didapatkan dari Tunas Bangsa dan itu pula yang dialami oleh
wanita yang hobi berbicara di depan cermin itu. Tiga dari dua kompetisi LKTI
yang diikuti, dua diantaranya mengalami kegagalan, mulai dari LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia) sampai LKTI Disbudpar Jawa Tengah tentang Cagar
Budaya. Awalnya, kekecewaan dan penyesalan muncul seketika di benak Naila
tetapi dalam sekejap juga dia harus menghapus dan merubah rasa kekecewaan dan
penyesalan itu. Naila pun berhasil merubahnya menjadi semangat baru untuk
berjuang kembali di ajang kompetisi LKTI. Keinginanya untuk memenangkan
kompetisi LKTI semakin besar. Dia ingin sesekali memenangkan kompetisi LKTI
tidak peduli seberapa banyak kegagalan yang akan dilaluinya. Naila justru
semakin penasaran apa saja kesalahan-kesalahan dari KTI yang dibuat. Ilmu dan pengetahuannya semakin bertambah
apalagi pengalamannya. Begitu banyak pelajaran baik yang didapatkan.
Naila
tak melihat bagaimana teman-temannya menghabiskan hari libur untuk bertamasya
dan bersenang-sernang. Berbeda dari itu, Naila menghabiskan hari-hari liburnya
untuk mengerjakan dan memeperbaiki KTI nya. Tak hanya itu, tengah malam sebagai
jatah tidur juga digunakan untuk mengerjakan KTI. Ketika yang lainnya mulai
tidur Naila tetap bangun dan menghabiskan tengah malamnya bersama suara ketikan
di laptopnya. Selain itu, kerjasama team bersama seorang partner sangat penting
bagi Naila, karena kerjasama yang baiklah keberhasilannya dapat diraih hingga
memperoleh Juara 1
LKTI Tingkat SMA/sederajat Se-Indonesia dalam rangka pekan pustaka ke-II
perpustakan STAI AL Anwar Sarang.
Disini,
pelajaran yang juga sangat penting adalah bagaimana sebagai seorang generasi
muda yang bijak menggunakan waktu yang terus berjalan dengan baik. Menyibukkan
diri itu mudah tetapi bagaimana memanage waktu itu yang tidak mudah. Selain
itu, Naila juga belajar bagaimana menghargai karya orang lain, salah satunya
dengan memahami berbagai kutipan dalam buku seseorang sebagai rujukan Karya
tulis ilmiahnya.
LKTI yang dimenangkannya itu belum
apa-apa bagi Naila. Itu masih kecil dan masih banyak ilmu yang tertinggal. Dia
tak hanya ingin berhenti disini. Naila terus berusaha untuk meningkatkan gaya
prestasinya. Jujur, dia merasa iri dengan teman-temannya yang berhasil meraih
keberhasilan lebih baik darinya tetapi rasa iri itu berujung dengan baik karena
dapat mengubah menjadi semangat yang membara dalam dirinya untuk menjadi orang
yang kian sukses. Jatuh bangun Naila dalam kompetisi LKTI dilalui bersama
dengan salah satu temannya, tidak lain adalah Nailul. Begitu banyak kisah-kasih
dan perasaan yang ingin di ungkapkan, tetapi berapa lembar sudah yang
ditulisnya. Cukup sekian terimakasih. JJ
Jumat, 12 Mei 2017
Mentee Gerakan Tunas Bangsa Ikut Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS SMA/SMK Se-Kabupaten Kudus
Mentee MUHAMMAD EDI
SUSANTO (SMK 3 KUDUS) & AHMAD DANIYAL (SMA NU HASYIM ASY'ARI) Baru saja
menyelesaikan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Osis SMA/SMK Se-Kabupaten Kudus.
Kegiatan tersebut sangat
khusus, karena tiap sekolah hanya boleh mengirimkan 1 siswa terbaik untuk ikut
pelatihan kepemimpinan yang akan di didik langsung oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Kudus. Jadi yang mewakili kegiatan tersebut bukanlah siswa yang biasa
saja, tetapi termasuk siswa terpilih dari ribuan lebih siswa dari masing-masing
sekolah.
Pelatihan tersebut diadakan
di Gedung Dekopinda Kab. Kudus, selama 3 hari,dari pukul 7.00 - 15.00 WIB.
Hari pertama di isi
kegiatan materi bertema tentang menjadi seorang pemimpi yang baik dan perkenalan.
Hari kedua kegiatan tata upacara bendera, kegiatan ini berupa praktek upacara
dengan benar yang dibimbing oleh purna paskibraka Indonesia. Kegiatan ini
selain memberikan pelajaran, juga melatih fisik karena kegiatan ini dimulai
dari jam 9 sampai jam 1 siang.
Hari ketiga semuanya tetap
semangat, dan hari terakhir ini kegiatannya PBB dan seleksi paskibraka tahap
awal, kegiatan ini lebih ekstrim. Latihan PBB dimulai dari jam 8 pagi sampai
jam 2 siang, fisiknya tidak tanggung-tanggung, karena ada lari lapangan
beberapa kali.
Setelah seleksi selesai,
hasilnyapun diumumkan dan yang lolos pun diberi surat untuk mewakili sekolah
nya mengikuti seleksi paskibra tahap awal di GOR Kudus. Alhamdulilah MUHAMMAD
EDI SUSANTO berhasil lolos untuk mewakili SMK N 3 KUDUS ikut seleksi PASKIBRA
Kabupaten Kudus.
Dan setelah pengumuman
diberitahukan, kegiatan pun ditutup. Kemudian, semua peserta pun saling
berjabat tangan dan memberi kenangan berupa foto bersama.
Dari Kegiatan ini, saya
belajar tentang seperti kedisiplinan, ketangguhan mental dan fisik, bertanggung
jawab serta keberanian diri. Semoga saya bisa selalu disiplin, tangguh,
bertanggung jawab dan memiliki keberanian dalam menggapai cita-cita saya.
Penulis:
MUHAMMAD EDI SUSANTO (SMK 3 KUDUS), Mentee Gerakan Tunas Bangsa
Nailul Akhla Alfatimi : Juara 2 dalam lomba KTI Tingkat SMA/Sederajat Se-Indonesia
Perjuangan yang sebenarnya adalah ketika kita telah mengalami sebuah kegagalan, karena dari kegagalan itu kita berproses untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Seperti pengalaman yang pernah saya alami, sebelum mendapatkan keberhasilan ini banyak sekali kegagalan yang saya peroleh. Dimulai dari mengikuti lomba KTI (Karya Tulis Ilmiah) di LIPI (Lembaga Pengetahuan Indonesia), lomba KTI cagar budaya di DISBUDPAR Jawa Tengah, dan sebagainya. Melalui banyak kegagalan tersebut, saya terus berusaha dan mencoba memperbaiki kesalahan apa saja yang harus saya benahi dalam pembuatan KTI selanjutnya. Hingga akhirnya, alhamdulillah saya berhasil mendapatkan juara 2 dalam lomba KTI Tingkat SMA/Sederajat Se-Indonesia dalam rangka pekan pustaka yang diadakan oleh STAI Al Anwar Sarang Rembang pada tanggal 7 Mei 2017.
Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan saya raih tanpa support dari orang tua dan sahabat. Dukungan dari orang tua merupakan salah satu sumber semangat dan alasan saya untuk terus berjuang dan membanggakan beliau. Terlebih lagi, adanya seorang sahabat juga berperan penting dalam pemberi semangat dihidup saya, dari dia saya belajar untuk selalu kuat, sabar, tidak mudah menyerah, dan terus berjuang bersama-sama meraih sebuah keberhasilan, dialah naila yang juga merupakan salah satu mentee dari gerakan tunas bangsa.
Dari kegagalan-kegagalan tersebut saya mencoba bangkit dan mengikuti loma karya tulis yang lain, dan karya tulis yang telah berhasil mendapatkan penghargaan tersebut mengangkat judul tentang Implementasi Kurikulum Madrasah Berbasis Riset untuk Mewujudkan Generasi Intelektual yang Unggul dan Berkarakter, lokasi penelitian yang saya ambil adalah di MAN 2 Kudus sendiri yang sudah menerapkan kurikulum berbasis riset tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang saya ambil adalah beberapa siswa MAN 2 Kudus yang pernah mengikuti lomba riset dan juga beberapa guru pembimbing riset.
Ada berbagai rintangan dan hambatan yang harus saya lalui dalam proses pembuatan KTI ini, mulai dari proses penentuan judul penelitian, pengajuan judul ke guru pembimbing, penentuan objek dan lokasi penelitian, pembuatan proposal dengan banyaknya revisi, melakukan penelitian yang membutuhkan waktu satu bulan lebih untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, hingga akhirnya karya tulis tersebut lengkap mulai dari bab 1 - bab 5. Namun, hal tersebut pasti akan terasa sulit jika tidak adanya kerja sama dari seorang partner. Bagi saya dengan adanya partner beban kita akan terasa sedikit lebih berkurang, dengan saling bertukar pikiran, pendapat, dan saling membantu satu sama lain. Maka, bentuklah kerja sama yang baik dengan partner kalian sehingga lebih mudah dalam proses penyelesaian kara tulis itu.
Dari beberapa proses tersebut tentunya juga dibutuhkan kesabaran yang ekstra, dan bagi saya hal itu sangat sulit dilakukan karena mengingat setiap orang juga pasti mempunyai rasa bosan dan kejenuhannya tersendiri, dan sempat juga terlintas dalam pikiran saya keinginan untuk menyerah dan berhenti. Tetapi, keyakinan dan tekad yang kuat dalam diri saya lah yang selalu menguatkan saya dan menghilangkan semua pikiran-pikiran negatif itu menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, mengingat tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan berharga seperti ini.
Tertanamnya sikap disiplin juga sudah saya rasakan dengan adanya pembuatan karya tulis ilmiah ini, karena dari situ saya dituntut untuk bisa menyelesaikan karya tulis tersebut sesuai dengan deadline yang ada, mulai dari penyetoran bab 1, bab 2, yang harus jadi pada tanggal sekian dan sekian. Tetapi, dari hal itu saya belajar bagaimana menghargai waktu dan tentunya juga bagaimana menghargai orng lain. Dari situlah saya berproses untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk itu, jika kita telah mengalami kegagalan janganlah mudah menyerah, nikmatilah sebuah proses kegagalan, habiskanlah kuota kegagalan itu, karena dari proses tersebut kita bisa memperbaiki diri kesalahan-kesalahan apa saja yang telah kita lakukan hingga nantinya akan berproses menuju ke yang lebih baik lagi. Karena sebenarnya belajar dari proses itu jauh lebih penting yang akhirnya akan mengantarkan kita pada sebuah keberhasilan. Karena jika kita melakukan sesuatu yang baik, percayalah bahwa Allah pasti akan membalasnya dengan sesuatu yang baik pula.😁
Nailul Akhla Alfatimi
XI-IIB 2 MAN 2 Kudus
Mentee Gerakan Tunas Bangsa
Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan saya raih tanpa support dari orang tua dan sahabat. Dukungan dari orang tua merupakan salah satu sumber semangat dan alasan saya untuk terus berjuang dan membanggakan beliau. Terlebih lagi, adanya seorang sahabat juga berperan penting dalam pemberi semangat dihidup saya, dari dia saya belajar untuk selalu kuat, sabar, tidak mudah menyerah, dan terus berjuang bersama-sama meraih sebuah keberhasilan, dialah naila yang juga merupakan salah satu mentee dari gerakan tunas bangsa.
Dari kegagalan-kegagalan tersebut saya mencoba bangkit dan mengikuti loma karya tulis yang lain, dan karya tulis yang telah berhasil mendapatkan penghargaan tersebut mengangkat judul tentang Implementasi Kurikulum Madrasah Berbasis Riset untuk Mewujudkan Generasi Intelektual yang Unggul dan Berkarakter, lokasi penelitian yang saya ambil adalah di MAN 2 Kudus sendiri yang sudah menerapkan kurikulum berbasis riset tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang saya ambil adalah beberapa siswa MAN 2 Kudus yang pernah mengikuti lomba riset dan juga beberapa guru pembimbing riset.
Ada berbagai rintangan dan hambatan yang harus saya lalui dalam proses pembuatan KTI ini, mulai dari proses penentuan judul penelitian, pengajuan judul ke guru pembimbing, penentuan objek dan lokasi penelitian, pembuatan proposal dengan banyaknya revisi, melakukan penelitian yang membutuhkan waktu satu bulan lebih untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, hingga akhirnya karya tulis tersebut lengkap mulai dari bab 1 - bab 5. Namun, hal tersebut pasti akan terasa sulit jika tidak adanya kerja sama dari seorang partner. Bagi saya dengan adanya partner beban kita akan terasa sedikit lebih berkurang, dengan saling bertukar pikiran, pendapat, dan saling membantu satu sama lain. Maka, bentuklah kerja sama yang baik dengan partner kalian sehingga lebih mudah dalam proses penyelesaian kara tulis itu.
Dari beberapa proses tersebut tentunya juga dibutuhkan kesabaran yang ekstra, dan bagi saya hal itu sangat sulit dilakukan karena mengingat setiap orang juga pasti mempunyai rasa bosan dan kejenuhannya tersendiri, dan sempat juga terlintas dalam pikiran saya keinginan untuk menyerah dan berhenti. Tetapi, keyakinan dan tekad yang kuat dalam diri saya lah yang selalu menguatkan saya dan menghilangkan semua pikiran-pikiran negatif itu menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, mengingat tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan berharga seperti ini.
Tertanamnya sikap disiplin juga sudah saya rasakan dengan adanya pembuatan karya tulis ilmiah ini, karena dari situ saya dituntut untuk bisa menyelesaikan karya tulis tersebut sesuai dengan deadline yang ada, mulai dari penyetoran bab 1, bab 2, yang harus jadi pada tanggal sekian dan sekian. Tetapi, dari hal itu saya belajar bagaimana menghargai waktu dan tentunya juga bagaimana menghargai orng lain. Dari situlah saya berproses untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk itu, jika kita telah mengalami kegagalan janganlah mudah menyerah, nikmatilah sebuah proses kegagalan, habiskanlah kuota kegagalan itu, karena dari proses tersebut kita bisa memperbaiki diri kesalahan-kesalahan apa saja yang telah kita lakukan hingga nantinya akan berproses menuju ke yang lebih baik lagi. Karena sebenarnya belajar dari proses itu jauh lebih penting yang akhirnya akan mengantarkan kita pada sebuah keberhasilan. Karena jika kita melakukan sesuatu yang baik, percayalah bahwa Allah pasti akan membalasnya dengan sesuatu yang baik pula.😁
Nailul Akhla Alfatimi
XI-IIB 2 MAN 2 Kudus
Mentee Gerakan Tunas Bangsa