Oleh:
Naila Rahmaniyatul Wulida
Juara
1 LKTI Tingkt SMA/sederajat Se-Indonesia dalam rangka pekan pustaka ke-II
perpustakan STAI AL Anwar Sarang
Awal mula sebuah
keberhasilan adalah kegagalan. Jangan kira keberhasilan itu mudah didapatkan.
Semudah-mudahnya lawan tetap menjadi tantangan dalam meraih keberhasilan. Lawan
di dalam sebuah kompetisi bukanlah seorang musuh bagi Naila melainkan teman
seperjuangan yang dapat membangkitkan semangatnya untuk menjadi yang terbaik.
Kegagalan
itu pasti, tugas kita adalah menghabiskan jatah kegagalan itu. Itulah
motivasi yang didapatkan dari Tunas Bangsa dan itu pula yang dialami oleh
wanita yang hobi berbicara di depan cermin itu. Tiga dari dua kompetisi LKTI
yang diikuti, dua diantaranya mengalami kegagalan, mulai dari LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia) sampai LKTI Disbudpar Jawa Tengah tentang Cagar
Budaya. Awalnya, kekecewaan dan penyesalan muncul seketika di benak Naila
tetapi dalam sekejap juga dia harus menghapus dan merubah rasa kekecewaan dan
penyesalan itu. Naila pun berhasil merubahnya menjadi semangat baru untuk
berjuang kembali di ajang kompetisi LKTI. Keinginanya untuk memenangkan
kompetisi LKTI semakin besar. Dia ingin sesekali memenangkan kompetisi LKTI
tidak peduli seberapa banyak kegagalan yang akan dilaluinya. Naila justru
semakin penasaran apa saja kesalahan-kesalahan dari KTI yang dibuat. Ilmu dan pengetahuannya semakin bertambah
apalagi pengalamannya. Begitu banyak pelajaran baik yang didapatkan.
Naila
tak melihat bagaimana teman-temannya menghabiskan hari libur untuk bertamasya
dan bersenang-sernang. Berbeda dari itu, Naila menghabiskan hari-hari liburnya
untuk mengerjakan dan memeperbaiki KTI nya. Tak hanya itu, tengah malam sebagai
jatah tidur juga digunakan untuk mengerjakan KTI. Ketika yang lainnya mulai
tidur Naila tetap bangun dan menghabiskan tengah malamnya bersama suara ketikan
di laptopnya. Selain itu, kerjasama team bersama seorang partner sangat penting
bagi Naila, karena kerjasama yang baiklah keberhasilannya dapat diraih hingga
memperoleh Juara 1
LKTI Tingkat SMA/sederajat Se-Indonesia dalam rangka pekan pustaka ke-II
perpustakan STAI AL Anwar Sarang.
Disini,
pelajaran yang juga sangat penting adalah bagaimana sebagai seorang generasi
muda yang bijak menggunakan waktu yang terus berjalan dengan baik. Menyibukkan
diri itu mudah tetapi bagaimana memanage waktu itu yang tidak mudah. Selain
itu, Naila juga belajar bagaimana menghargai karya orang lain, salah satunya
dengan memahami berbagai kutipan dalam buku seseorang sebagai rujukan Karya
tulis ilmiahnya.
LKTI yang dimenangkannya itu belum
apa-apa bagi Naila. Itu masih kecil dan masih banyak ilmu yang tertinggal. Dia
tak hanya ingin berhenti disini. Naila terus berusaha untuk meningkatkan gaya
prestasinya. Jujur, dia merasa iri dengan teman-temannya yang berhasil meraih
keberhasilan lebih baik darinya tetapi rasa iri itu berujung dengan baik karena
dapat mengubah menjadi semangat yang membara dalam dirinya untuk menjadi orang
yang kian sukses. Jatuh bangun Naila dalam kompetisi LKTI dilalui bersama
dengan salah satu temannya, tidak lain adalah Nailul. Begitu banyak kisah-kasih
dan perasaan yang ingin di ungkapkan, tetapi berapa lembar sudah yang
ditulisnya. Cukup sekian terimakasih. JJ
0 komentar:
Posting Komentar