Tanggal 17 Maret 2018 Gerakan Tunas Bangsa mengadakan
sebuah acara untuk para mentee yang dinamakan “Mentee Peduli”. Acara ini
bermaksud membuat para mentee menjadi relawan sehari di masing-masing tempat
yang sudah ditentukan sebagai objek pelaksanaan kegiatan. Mentee Tunas Bangsa
dibagi menjadi 4 kelompok, kami kebagian kelompok 3 anggotanya antara lain
Nailul, Fahmi, Aina, Nailis, Erlangga, Dilla, Lily, Asnawi, Rafi, Luthfi, dan
Ika. Masing-masing kelompok mendapatkan 3 orang fasilitator, kelompok kami
dibimbing oleh kakak fasilitator yaitu kak umi, kak atika, dan kak siska.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, kami kelompok 3 mengadakan
meet up untuk membahas berbagai hal yang perlu dipersiapkan, antara lain
penentuan tempat kegiatan, rundown
acara, konsep acara, pembagian tugas, dan hal lain yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut. Dimulai dari penentuan tempat kegiatan yang pernah mengalami
penolakan dan kebingungan menentukan sekolah yang tepat dikarenakan tanggal
pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan hari libur nasional, jadi kami
memutuskan MI Mafatihul Ulum Sunggingan sebagai tempat pelaksaan kegiatan,
mengingat kondisi MI tersebut yang memungkinkan untuk kami menjadi relawan
disana.
Ketika hari itu tiba, kami para mentee kelompok 3 segera
ke lokasi kegiatan karena adik-adik disana sudah menunggu. Kami begitu terkejut
karena melihat antusias mereka yang luar biasa, mereka menyambut kami dengan
penuh semangat, kegembiraan, dan penuh canda tawa, membuat kami menjadi semakin
bersemangat untuk memberikan motivasi dan hal-hal yang membuat mereka berkesan.
Sebelum memasuki kelas, adik-adik dikumpulkan di lapangan untuk mengadakan apel
penyambutan terlebih dahulu, setelah itu kami memberikan ice breaking dengan
melakukan joget “making melodies” bersama,
kami sangat senang karena adik-adik begitu menikmati dan bersemangat mengikuti apa
yang kita lakukan. Setelah joget-joget selesai, salah satu dari kami yaitu mentee
Erlangga menampilkan aksi pencak silat dihadapan adik-adik agar mereka
termotivasi untuk melatih kemampuan skill
yang mereka miliki.
Setelah kegiatan di lapangan selesai, adik-adik masuk ke
kelas masing-masing. Sebelumnya, kami telah sepakat membagi kegiatan ini
menjadi 2 sesi, dikarenakan adik-adik terlalu banyak jumlahnya dan kami
mengambil siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Masing-masing mentee sudah
kami bagi tugas menjadi koordinator di kelas yang sudah ditentukan. Untuk sesi
pertama, kelas 4, 5, dan 6 kami kumpulkan di aula untuk menyaksikan sesi
pemutaran video sedangkan kelas 1, 2, dan 3 berada di ruang kelas
masing-masing. Untuk sesi kedua, adik-adik kelas 1, 2, dan 3 berada di aula sedangkan
kelas 4, 5, dan 6 berada di kelas masing-masing.
Ketika sesi pemutaran video, kami menayangkan beberapa
film animasi anak-anak yang berisikan konten postif agar adik-adik bisa
termotivasi dan mengambil pelajaran di dalamnya. Oleh karena itu, setelah film
selesai diputar kami memberikan pertanyaan dan jika bisa menjawab adik-adik
diberikan hadiah. Mereka sangat antusias memperhatikan film yang ditayangkan
dan banyak yang berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan dengan penuh
kegembiraan dan semangat. Selain itu, kami juga mengajak adik-adik bernyanyi
dan bermain games mendidik agar mereka terhibur.
Saat adik-adik berada di kelas masing-masing, kami
memberikan berbagai macam kegiatan yang mengasyikan. Bagi kelas 1 dan 2 kami
buat sesi untuk mewarnai, pendeskripsian, dan peragaan cita-cita. Ketika
kegitan mewarnai dimulai, mereka begitu antusias untuk mewarnai dengan bagus
bahkan ada yang sampai meminta gambar lagi untuk mereka warnai. Mereka
mempunyai cita-cita yang bermacam-macam, ada yang ingin menjadi dokter, polisi,
guru, dan masih banyak lagi dan ketika peragaan cita-cita adik-adik
melakukannya dengan sangat baik dan kelucuan adik-adik membuat kami tertawa
riang melihat tingkah polos mereka. Bagi kelas 3 dan 4 adalah sesi adik-adik
untuk membuat kerajinan bentuk burung-burungan dari kertas origami, kami
mengajarinya dengan penuh kesabaran dan ketelitian, karena tak mudah mengajari
adik-adik satu persatu dengan berbagai karakter yang berbeda. Sedangkan untuk
kelas 5 dan 6 kami buat sesi bercerita pengalaman dan motivasi kedepannya agar
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kami salut dengan adik-adik,
mereka begitu memperhatikan kami dengan penuh saksama, mengikuti arahan dan
bimbingan kami dengan penuh keceriaan.
Setelah semua kegiatan dilaksanakan, sesi terakhir
adik-adik membuat kritik dan saran kepada kami. Semuanya menulis bahwa
adik-adik merasa senang dengan kedatangan kami, bahkan ada sebagian dari mereka
memita kami lain waktu untuk datang lagi menghibur, memberi pelajaran dan
motivasi kepada adik-adik. Momen-momen seperti ini membuat kami merasa sangat
terkesan, terharu, dan tidak menyangka bahwa apa yang kami berikan hanya dalam
waktu setengah hari saja membuat semuanya begitu berarti. Padahal kami tak
memberikan suatu bentuk materi atau apapun, kami hanya memberikan apa yang bisa
kami bagi dan hal itu membuat adik-adik merasa termotivasi dan berharap
kedatangan kami lagi. Karena pada dasarnya “Untuk bisa berbagi tak perlu
menunggu sampai Anda berkecukupan, berbagilah mulai sekarang walaupun hanya
sebuah senyuman. Karena esensi dari berbagi adalah ketika orang lain merasa
bahagia dengan apa yang kita berikan.” Said Harly Umboh.
Setelah membuat kritik dan saran tibalah pada saat sesi
penutupan, adik-adik diminta untuk membubuhkan tanda tangan ke dalam banner
kosong sebagai kenang-kenangan dari kami dan kami juga memberikan sertifikat
kepada bapak kepala sekolah MI Mafatihul Ulum karena sudah berkenan memberikan
izin tempat untuk kami jadikan sebagai objek kegiatan “Mentee Peduli”. Setelah
itu, kami melakukan sesi foto bersama dengan adik-adik semua.
Itulah serangkaian kegiatan dari kelompok 3 dalam
kegiatan “Mentee Peduli” kali ini, dari sini kami belajar bahwa menjadi relawan
itu tidak mudah, dibutuhkan kesabaran menangani adik-adik apalagi yang masih
berusia kecil. Selain itu, terkadang ada juga dari mereka yang tidak mau
memperhatikan kami, tidak mau menurut, dan sering keluar masuk kelas membuat
kami kewalahan mengatasinya. Tapi, hal itu tak menjadi masalah karena kami
melakukannya dengan senang hati dan dengan niat yang ikhlas. Melihat adik-adik
semua senang, kami pun juga merasa senang. Apapun yang kami berikan semoga
bermanfaat bagi adik-adik semua dan membuat kami terkhususnya Mentee Gerakan
Tunas Bangsa menjadi semakin aktif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam
menjalankan tugas yang sudah diamanahkan. Keep spirit untuk semua.