Gerakan Tunas Bangsa

Gerakan Tunas Bangsa merupakan gerakan mentoring yang berfokus pada pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan melalui aktivasi nilai-nilai kebaikan dalam diri generasi muda bangsa Indonesia.

Keluarga Besar Gerakan Tunas Bangsa

Foto bersama pengurus dan mentee Gerakan Tunas Bangsa.

Mentee Gerakan Tunas Bangsa

Mentee Gerakan Tunas Bangsa adalah penerima beasiswa plus. Selain menerima beasiswa mereka juga menerima berbagai pelatihan pengembangan diri.

Mentor dan Mentee

Mentor memberi berbagai materi pengembangan diri kepada mentee

Penyerahan Beasiswa

Mentee menerima beasiswa plus.

In Class Training

Mentee menerima materi pengembangan diri yang dilakukan di dalam ruangan. Kami berkerja sama dengan sekolah mentee dalam melakukan kegiatan pelatihan.

Selasa, 16 Januari 2018

MENTEE, MENTOR & DONATUR

Oleh : Annisa Himmatul Aulia
Mentee Gerakan Tunas Bangsa

Annisa bersama seluruh keluarga besar Gerakan Tunas Bangsa

Hari ini ahad 7 Januari 2018 adalah ketiga kalinya aku mengikuti kegiatan Gerakan Tunas Bangsa, dan bisa tergabung dalam gerakan ini adalah kebahagiaan tersendiri bagiku. Disini aku mendapatkan banyak hal yang tidak bisa kutemukan di tempat lain. Kami diajari banyak hal, mulai dari kepemimpinan, cara berdebat yang baik, kami mendapatkan banyak sekali motivasi dari para kakak mentor, diberi banyak sekali info beasiswa serta menjadikan kami mulai berfikir lebih jauh tentang masa depan kami, menjadikan kami tidak mudah menyerah untuk bisa mewujudkan apa yang kami cita-citakan dan kami impikan. Tidak hanya itu, kami diajari bagaimana peduli terhadap orang lain, peduli terhadap waktu, peduli pada diri sendiri, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan masih banyak lagi.

Di Gerakan Tunas Bangsa ini aku menemukan keluarga baru yang sama-sama punya tekad dan kemauan besar untuk maju. Disini aku bisa mengenal kakak-kakak mentor yang sangat baik, bagiku mereka bukan sekedar orang yang sangat baik tapi juga sangat menginspirasi. Mereka seperti seorang sahabat tempat dimana adik-adik mentee bisa bercerita dan menceritakan semua masalah yang kami alami. Mereka seperti orang tua bagi kami, orang yang mengayomi kami dengan sepenuh hati dan mengarahkan kami menjadi orang yang lebih baik lagi. Kakak-kakak mentor inilah yang rela meluangkan waktu, tenaga juga pikiran demi kemajuan adik-adik mentee. Mereka berbagi banyak hal kepada kami tentang bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik juga bagaimana cara kita memaknai hidup. Mereka juga berbagi ilmu dan juga pengalaman yang pernah mereka alami, mereka dengan tulus ikhlas memberikan ini semua kepada adik mentee yang akan menjadi bekal kami di masa depan.

“Semoga  bibit yang kakak sirami dan kakak pupuk tumbuh menjadi pohon rindang yang mampu meneduhi semua yang ada dibawahnya dan mampu menumbuhkan bibit-bibit baru yang berkualitas serta unggul”

Di Gerakan Tunas Bangsa ini, kami juga bisa belajar dari para donatur yang ikhlas menyisihkan sebagian yang mereka miliki untuk kami. Di zaman seperti ini, orang umumnya akan lebih mementingkan dirinya sendiri, namun mereka inilah yang mau berbagi dengan kami, bahkan walaupun mereka tidak mengenal kami. Terima kasih untuk kakak-kakak donator, kami para mentee akan menggunakan donasi yang kakak berikan dengan sebaik-baiknya dan semoga Tuhan membalas kebaikan kakak donatur dengan sesuatu yang lebih baik aamiin. 

Aku berharap kedepannya nanti akan bisa menjadi seperti mereka, kakak-kakak mentor dan kakak-kakak donatur, aku ingin sukses seperti mereka bukan hanya sukses untuk diri sendiri, namun kesuksesanku ini dapat dirasakan oleh orang lain serta dapat bermanfaat untuk orang lain.

Harapanku kedepannya nanti, semoga para mentee di masa datang akan mampu mengubah wajah Indonesia menjadi lebih baik lagi dan mampu menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa juga dunia.  Aamiin…
Share:

Mulai Melangkah Jauh Menerima Amanah

Oleh : Naila Rahmaniyatul Wulida
Mentee Gerakan Tunas Bangsa
Mentee Naila Dilantik Menjadi Ketua IPPNU

Malam 8 desember 2017 adalah malam dimana saya akan dilantik menjadi ketua Ippnu Desa Karangmalang. Jantung sangat berdebar dan penuh kegelisahan dibalik senyuman dan kegembiraan didepan orang-orang. Saya selalu berfikir seketika, bagaimana saya bisa menjadi ketua, apakah saya bisa, bagaimana nanti dengan hantaman-hantaman yang akan datang, apakah saya bisa melewatinya, dan banyak lagi aku merenung. Namun semua itu hanya sia-sia saya pikirkan, saya harus bisa memotivasi diri sendiri dan mulai bangkit dengan hal baru yang akan memberikan saya banyak pengalaman dan pelajaran berharga.
Tiba saatnya aku bersaksi, berjanji dan mengatakan lafadz-lafadz dalam sekertas pelantikan. Sedikit gemetar aku tutupi dengan ketegasan dan kekuatan memulai langkah baru menjadi ketua. Pelantikan itu saya dan teman-teman adakan bersamaan pengajian Maulid Nabi di lingkungan masyarakat desa. Mungkin saya mengejutkan ibu dan keluarga lainnya ketika menaiki panggung, memakai jaz hitam dan dilantik menjadi ketua.
Banyak masyarakat yang berkomentar positif tentang saya dan memotivasi saya, saya anak orang biasa yang tak banyak dikenal orang apalagi orang tua saya, setelah pelantikan itu banyak bertanya-tanya anak siapa itu? Dan nama bapak-ibu saya mulai disebut-sebut. Bahagianya saya ketika bapak-ibu saya mulai terkenal dan dikenal sebagai orang tua hebat karena dibalik kehebatan anak-anaknya ada jasa dan pengorbanan orang tua yang berhasil mendidik anaknya.

            Sebuah tanggung jawab dan amanah yang berat bagi saya karena baru pertama saya benar-benar akan menghadapi masyarakat langsung setelah resmi menjadi ketua Ippnu Desa Karangmalang. Menjaga anggota-anggotanya, menyayangi dan memperhatikan mereka, mengayomi dan memajukan desa Karangmalang. Saya dan teman-teman akan mulai melangkah melaksanakan beberapa progam kerja yang kebanyakan langsung terjun ke masyarakat. Kami siap menghadapi setiap rintangan, ocehan dan apapun itu. Semoga sukses dalam menjalani semua tanggung jawab ini selama 2 tahun, berjuang di jalan Allah dan mempertahankan kebenaran. Amiin

Share:

Senin, 08 Januari 2018

Latihan Debat & Pembagian Beasiswa


Kak Umi memberikan Materi Tentang Debat

Minggu, 7 Januari 2018 tepatnya di SMP 1 Kaliwungu Kudus, Gerakan Tunas Bangsa mengadakan acara bertema “Debate Training & Simulation dan Pembagian Beasiswa Tahap I” kepada adik-adik Mentee (siswa/siswi pilihan di Kabupaten Kudus dan sekitarnya). Gerakan Tunas Bangsa sendiri terus konsisten dengan misinya untuk mengembangkan adik-adik berpotensi (Mentee) dengan memberikan berbagai macam pelatihan soft skill agar nantinya adik-adik Mentee ini tidak hanya unggul dari sisi akademis, tetapi mumpuni dalam kegiatan non-akademis. Selain itu, Gerakan ini juga mengembangkan karakter adik-adik Mentee serta kepemimpinannya sehingga mereka memiliki daya saing di sekolah, siap berjuang untuk mendapatkan beasiswa pendidikan tinggi atau siap memasuki dunia kerja.

Kegiatan kemarin diawali dengan agenda refleksi diri. Sejauh dan sebaik apakah diri masing-masing Mentee? Sudahkah menjadi siswa/siswi yang “berbeda” dengan yang lainnya? Apa yang harus dilakukan kedepannya agar bisa menjadi mentee yang aktif, kreatif, bertanggung jawab, peduli, memiliki inisiatif tinggi, suka berbagi, memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Sesi ini dipandu oleh Kak Suhar yang merupakan Managing Director Gerakan Tunas Bangsa. Sebelum materi debat diberikan, Kak Suhar mengajak semua yang hadir untuk berdo’a bersama-sama dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.


Acara berikutnya adalah pemberian materi tentang debat yang dibawakan oleh Kak Umi. Kak Umi Qodarsasi sendiri merupakan dosen di STAIN Kudus, sekaligus pengurus Gerakan Tunas Bangsa. Kak Umi memberikan gambaran tentang bagaimana konsep debat, cara dan aturan dalam berdebat, bagaimana penilaian dalam debat. Materi ini diberikan agar Mentee mendapatkan kesempatan untuk melatih kemampuan berpikir kritis serta kreatif, melatih pendengaran dan kerendahan hati, belajar mengolah informasi dan referensi, melatih komunikasi serta belajar meyakinkan orang lain. Kak Umi juga membawa dua mahasiswanya yaitu Kak Anam dan Kak Salma untuk menjadi Co-Fasilitator selama agenda training berlangsung.

Setelah sesi pemaparan materi, Kak Umi dan pengurus membagi adik-adik menjadi 12 kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3 Mentee. Kami membagikan beberapa mosi (topik) debat untuk diperdebatkan dalam kegiatan simulasi / latihan. Beberapa mosi (topik) debat yang kami berikan adalah sebagai berikut :

1. Full Day School membantu dalam pembentukan karakter siswa.
2. Kami percaya bahwa Social Media membantu meningkatkan prestasi siswa
3. Larangan membawa smartphone ke sekolah
4. Batasan / aturan usia masuk SD minimal 7 tahun
5. Perlunya Ujian Nasional untuk Standarisasi
6. Perlu adanya Kelas Unggulan 

Masing-masing topik di atas akan diperdebatkan oleh dua kelompok yaitu kelompok Afirmasi (Pro) dan Kelompok Oposisi (Kelompok Kontra). Semua kelompok diberikan waktu 30 menit untuk menyiapkan alasannya (building arguments) sebelum debate simulation dimulai.

Diskusi Membangun Argument/Alasan

Diskusi Membangun Argument/Alasan

Tepat pukul 10.05 WIB, sesi debat ronde pertama dimulai, dengan topik Full Day School yang sedang hangat dan panas di kalangan sekolah / dunia pendidikan. Sesi debat ini dipimpin oleh Moderator & juga Time Kepeer yang terdiri dari Kak Anam, Kak Salma, Kak Achyar, Kak Sihab, dan Mentee Bejo serta Mentee Dwy (bergantian). Kedua mentee tersebut kita berikan kesempatan untuk berlatih menjadi Moderator karena tidak kebagian kelompok/peserta simulasi debat. Setiap Ronde Simluasi Debat (Enam Kali) ini akan dinilai dan dikomentari oleh Dewan Juri (Kak Suhar, Kak Lana, Kak Wiji, Kak Umi, Kak Etika). Masing-masing perwakilan kelompok (Speaker I, Speaker II dan Speaker III) mendapatkan waktu maksimal 4 menit untuk memberikan argument dan alasan untuk meyakinkan Dewan Juri.

Gambaran Latihan Debat Mentee Gerakan Tunas Bangsa

Gambaran Latihan Debat Mentee Gerakan Tunas Bangsa

Gambaran Latihan Debat Mentee Gerakan Tunas Bangsa

Kegiatan simulasi debat ini berlangsung sangat menarik, tegang dan juga penuh semangat karena sebagian besar Mentee belum pernah merasakan pengalaman di ajang latihan debat ataupun lomba debat. Mereka bekerjasama dengan rekan-rekan satu kelompoknya untuk mempertahankan argument serta alasannya mendukung mosi atau tidak mendukung mosi yang sedang diperdebatkan. Ada Mentee yang lancar dan percaya diri menyampaikan, ada yang masih membaca catatan, ada yang berusaha melakukan interupsi sebagai wujud ketidaksetujuan dengan argument yang disampaikan kelompok lawan, ada yang ber-api-api dalam menyampaikan, ada yang bingung karena kehabisan kata-kata. Tentunya menjadikan alur perdebatan semakin berdinamika.

Enam kali (ronde) debat ternyata selesai pukul 14.45 WIB. Seharusnya setelah sesi latihan/simulasi aka nada Public Speaking Contest Batch 2. Dikarenakan waktunya sudah sore, akhirnya Public Speaking Contest Batch 2 diputuskan dipending untuk pertemuan berikutnya.

Acara dilanjutkan dengan pembagian beasiswa tahap 1 kepada seluruh adik-adik mentee. Masing-masing Mentee diberikan beasiswa / bantuan pendidikan sebesar Rp 600.000,00 (Enam ratus ribu rupiah) untuk membantu kebutuhan sekolahnya. Gerakan Tunas Bangsa sendiri memberikan beasiswa dengan total 1.2 juta untuk masing-masing Mentee setiap tahunnya yang dibagikan setelah pembagian rapor semester 1 dan semester 2.  
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee


Pemberian Beasiswa Kepada Mentee

Pemberian Beasiswa Kepada Mentee

Dana beasiswa yang diberikan berasal dari donatur personal yang memberikan kepercayaannya kepada kami untuk diteruskan kepada adik-adik Mentee. Selain beasiswa kepada adik-adik Mentee, beberapa donatur juga memberikan donasinya untuk membantu operasional Gerakan Tunas Bangsa seperti untuk transportasi pembicara (jika ada), biaya cetak brosur/sertifikat, alat dan bahan kegiatan, konsumsi kegiatan, sewa tempat untuk kegiatan dan lain-lain.

Pemberian Beasiswa Kepada Mentee

Pemberian Beasiswa Kepada Mentee

Pemberian Beasiswa Kepada Mentee

Pemberian Beasiswa Kepada Mentee

Setelah acara pembagian beasiswa, dilanjutkan dengan pemberian sertifikat penghargaan kepada Kak Umi Qodarsasi yang bersedia menjadi pemateri pada kegiatan kali ini. Di akhir sesi kami tutup agenda dengan foto bersama sekaligus menyanyikan lagu syukur bersama-sama. Tujuannya agar kita semua, selalu menjadi Pribadi yang selalu bersyukur atas apa yang sudah kita punya.

Pemberian Sertifikat Penghargaan Kepada Kak Umi yang telah menjadi Pemateri pada sesi pengembangan


Foto Bersama Keluarga Besar Gerakan Tunas Bangsa



Share:

Like Fanpages