Rabu, 15 Juni 2016

Sukses Muda dengan Berwirausaha

Gerakan Tunas Bangsa kembali menyelenggarakan kegiatan pengembangan Mentee Tunas Bangsa dan penyerahan beasiswa Tunas Bangsa tahap kedua. Kegiatan yang mengambil tema Sinau Bareng Kewirausahaan ini berlangsung hari Minggu (5/6). Materi kewirausahaan diberikan kepada Mentee Tunas Bangsa untuk mengenalkan dunia usaha dan diharapkan mampu menjadi pribadi yang mandiri dengan menciptakan peluang kerja. Kegiatan yang berlangsung di SMK Wisudha Karya  ini mengundang dua pembicara yang keduanya merupakan pelaku usaha di bidang produk dan jasa. Rude Rizqy Samudro yang merupakan seorang pengusaha muda produk yogurt, dan Muhammad Abdul Wahid pengusaha muda yang berkecimpung di usaha jasa.


Kegiatan pengembangan ini diawali dengan pratik berjualan yang dilakukan oleh Mentee Tunas Bangsa. Acara Car Free Day yang rutin diadakan setiap hari Minggu di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus dimanfaatkan untuk pratik berjualan. Mentee dibagi menjadi empat kelompok dan diberikan batas nilai minimal modal untuk penilaian laba yang berhasil didapatkan.Nilai minimal modal yang ditentukan untuk masing-masing kelompok  yakni sebesar Rp 50.000,00. Setiap kelompok memilih sendiri produk yang akan dijual. Pratik berjualan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan diri Mentee berjualan sekaligus melatih  berkomunikasi dan meyakinkan calon pembeli. Selain  itu,  Mentee belajar untuk dapat memroduksi, mengemas, dan memberikan brand sendiri dagangan yang akan dijual. Kelompok dengan nilai keuntungan tertinggi mempunyai nilai tersendiri.


Kelompok pertama terdiri atas Ika Suryani, Muhammad Sya’roni, Alfiona Ainnurizki, Lily Santika, dan Salsabilla Rahma Melati dengan dipimpin oleh Muhammad Misbahul Munir. Kelompok pertama menjual tas batik pekalongan dan memperoleh laba bersih sebesar Rp 30.000,00. Kelompok kedua diketuai oleh Ahmad Sa’dan, beranggotakan Muhammad Iqbal Albaihaqi,Yusrotul Rusda, Sevi Ayu Khasanah, Dwy  Damayanti, dan Trio Firmafera Hasibuan Candra Kirana. Kelompok kedua berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 43.000,00 dari berjualan es cendol.  Kelompok ketiga yang dipimpin oleh Ucca Amanda Larasati memilih menjual pancake. Kelompok yang beranggotakan Nabillah Al’iffah, Muhammad Fais Yusron, Amrus Sihab, Cindi Apreliani Citra Ayu Neng Nera,dan Ela Meliyanti berhasil memperoleh laba sebesar Rp 13.000,00. Perolehan laba yang sama   sebesar Rp 43.000,00 dihasilkan oleh kelompok empat dari hasil berjualan es teh. Kelompok yang beranggotakan Nisa Ariyanti, , Agus Tina, Nurus Saadah, Erika Nuraini, Achyarul Mabruri dengan diketuai oleh Noor Syafii.



Tidak hanya berjualan produk yang mereka persiapkan, Mentee Tunas Bangsa juga memperoleh tantangan untuk berjualan kaus Tunas Bangsa.  Mereka ditantang untuk mampu meyakinkan pembeli, bahwa kaus yang mereka tawarkan adalah bentuk donasi. Keuntungan yang didapatkan dalam menjual kaus akan digunakan untuk pengembangan potensi Mentee Tunas Bangsa. Penjualan kaus sebanyak dua buah dengan harga Rp 200.000,00 berhasil dilakukan oleh kelompok empat. Kemudian disusul oleh kelompok tiga dengan menjual kaus couple Tunas Bangsa seharga Rp 170.000,00. Kelompok pertama berhasil menjual sebuah kaus dengan harga Rp 100.000,00. Sedangkan kelompok empat belum berhasil menjualkan kaus Tunas Bangsa.



Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil penjualan yang didampingi oleh Suhariyanto Putra dan Wiji Lestari, dan selanjutnya  penyampaian materi kewirausahaan oleh pembicara. Bertempat di salah satu ruangan SMK  Wisudha Karya diikuti oleh 22 Mentee Tunas Bangsa. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil penjualan dan kendala yang ditemui di lapangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyampaian materi kewirausahaan tentang penjualan produk oleh Rude Rizqy Samudro. Pembicara menyampaikan langkah awal menjadi seorang pengusaha, kendala dan cara menghadapinya. Membagi tugas antara kuliah dengan membangun usaha sendiri. Materi usaha jasa disampaikan setelahnya oleh Muhammad Abdul Wahid. Pembicara menyampaikan tentang membangun kepercayaan konsumen, mengatasi kendala, dan cara untuk selalu bersemangat dalam menghasilkan karya.




Acara ditutup dengan  penyerahan beasiswa Tunas Bangsa tahap kedua. Beasiswa diserahkan langsung oleh Donatur Tunas Bangsa kepada Mentee Tunas Bangsa. Diharapkan dengan beasiswa dan kegiatan pengembangan yang rutin diadakan, Gerakan Tunas Bangsa mampu menjembatani Mentee Tunas Bangsa dalam meraih pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya Gerakan Tunas Bangsa akan rutin mengadakan kegiatan pengembangan, dan menjaring Mentee baru di tahun ajaran 2016/2017. 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Like Fanpages