Oleh :
Annisa Himmatul Aulia
Mentee Gerakan Tunas Bangsa
Kemarin adalah hari-hari yang kunantikan. Sudah sekitar 3
bulan lamanya kami mempersiapkan untuk acara kegiatan Tunas Bangsa yang berkaitan
dengan beasiswa dan universitas. Ada senang dan juga khawatir, senang karena
akhirnya bisa bertemu dengan narasumber yang begitu hebat, beliau Kakak Galih
Adhyatama dan senang bisa bertemu lagi dengan kakak-kakak mentor dan mentee
lainnya, kekhawatirannya adalah ini kali pertama aku terlibat secara langsung
dalam mengelola acara ini. Salah satu ketakutanku adalah jika nantinya acara
ini tidak berjalan dengan maksimal. Tetapi
Alhamdulillah, berkat kerjasama kakak mentor dan mentee semua acara ini bisa
terselenggara dengan baik.
Jadi, aku mau cerita tentang kegiatan di Tunas Bangsa.
Mulai ajaran pelajaran tahun 2018/2019, atau 4 tahun
berjalannya Tunas Bangsa, dengan jumlah mentee 36, kami dibagi menjadi 5
kelompok dan aku di kelompok 3 bersama 6 mentee lainnya dan di tiap kelompok
ada PIC nya yaitu kakak mentor yang membantu kegiatan dan untuk kelompok kami
adalah kak Atika. Kami medapatkan tugas untuk menghandle acara di bulan
Februari dengan mengangkat tema kegiatan beasiswa dan universitas. Jauh-jauh
hari kami sudah mempersiapkannya yaitu disekitar bulan Desember, karena kami
tahu butuh waktu lama untuk bisa mengorganisir suata acara dan butuh persiapan
yang sangat matang. Disamping itu pula, banyak dari anggota kelompok kami yang
sudah kelas 12 dan pastinya akan sangat sibuk dengan try out dan ujian-ujian
lainnya.
Di bulan Desember kami sudah mulai mempersiapkan untuk acara
ini dengan mulai mencari narasumber dan akhirnya kami menemukannya, yaitu Kak Galih.
Beberapa hari kemudian kami mulai menghubungi kak Galih untuk menanyakan apakah
beliau bersedia untuk hadir atau tidak, awalnya aku takut untuk menghubungi Kak
Galih. Ketakutan terbesarku adalah untuk menemukan kata-kata yang pas dan cocok
untuk berkomunikasi apalagi dengan beliau seorang yang sudah berpengetahuan
tinggi (*jadi aku harus hati-hati gitu menjaga tutur kataku J heheheh). Oke, ini mungkin challenge
buat aku supaya semakin berlatih untuk menjalin komunikasi, ternyata setelah
aku menghubungi kak Galih, beliau ini sungguh sangat welcome dan dengan
demikian nggak tahu kenapa percakapanku dengan beliau seperti mengalir dengan
sendirinya (Alhamdulillah, berhasil J) dan yang paling seneng lagi
ternyata kak Galih bersedia untuk hadir nih… (seneng banget pokoknya). Setelah
itu kami pun memutuskan tanggal untuk acara ini ditanggal 24 bulan Februari
2019.
Nah sebelum berganti tahun kami sempat musyawarah kecil-kecilan
setelah kegiatan kewirausahaan di Ponpes Al Mawaddah, kami sudah memutuskan
untuk tempat dan runtutan acara nantinya diskusi-diskusi juga sudah kami
lakukan di grup, dan akhirnya diawal bulan Februari kami memutuskan untuk meet
up di Lavina (tempat tongkrongan mentee J) dan ada beberapa perubahan mulai
dari tempat, koordinasi dan lainnya. Diputuskanlah untuk acara ini diadakan di
Perpustakaan Daerah (perpusda Kudus, salah satu tempat favorit acara Tunas
Bangsa, karena bapak dan ibu pegawainya sangat welcome banget dan mungkin juga
karena tempatnya lebih mudah diakses, (nggak terlalu jauh buat semuanya,
maksudnya).
Tanggal 24 pun tiba, malamnya mungkin salah satu malam yang
membuatku sulit buat tidur karena kepikiran terus buat besok (heheh, takut
gitu, mc noob). Nah pagi harinya sesampainya di perpusda kami mulai menata
tempat, ada beberapa kendala sehingga acara yang harusnya dimulai jam 07.30
baru bisa dimulai jam 08.00. Acara dimulai seperti biasa, pembukaan,, setelah
itu menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan habis itu salah satu mentee yaitu kak Nailis
menceritakan gimana pengalamannya mengikuti SNMPTN dan setelah acara berikutnya
adalah Ice Breaking oleh Kak Achyar yang semakin memeriahkan suasana dan
mengakrabkan antara mentee dengan kakak-kakak di luar Mentee (soalnya acara ini
open public ya. untuk kali pertama aku bergabung di Gerakan Tunas Bangsa, jadi
yang bisa ikut nggak hanya dari mentee, tapi untuk umum).
Acara selanjutnya adalah acara inti yang ditunggu-tunggu oleh
narasumber kita Kak Galih Adhyatoma, darinya kami belajar banyak hal mulai dari
perjuangan beliau untuk menempuh pendidikan dari mulaian cita-cita kecilnya, lalu saat beliau dipilih
untuk mewakili sekolah dalam pertukaran pelajar dan harus belajar dengan bahasa inggris (salah
satu pelajaran yang tidak beliau sukai, yang justru membawa beliau bisa sampai
ketitik ini, *keren kan..) juga bagaimana perjuangan beliau untuk apply
beasiswa S2 keluar negeri hingga gagal sampai 18 kali dan akhirnya ke 19
kalinya beliau berhasil diterima di Universitas of Huddersfield, UK dengan
beasiswa penuh dari Pemerintahan Inggris, setelah itu beliau melanjutkan
pendidikan S3 nya di Taylor University Malaysia setelah gagal untuk ketiga
kalinya dan baru diterima saat apply ke4 kalinya. Dari cerita beliau aku
belajar bahwa Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya tapi kegagalan adalah
awal dari kesuksesan. Dari kegagalan kita bisa belajar apa kekurangan kita dan
akhirnya kita akan menaklukkannya dan mencapai kesuksesan menurut kita. Sukses
adalah saat dimana kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya beliau juga
berpesan pada kami semua untuk tetap menjaga dan mencintai sejarah dan budaya
kita seperti pesan presiden pertama kita “JAS MERAH” beliau juga berharap agar
kami semua tetap memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi sekalipun itu
terlihat mustahil, karena dengan usaha dan perjuangan yang keras tidak ada
satupun hal yang tidak mungkin ( ALLAH tidak akan merubah keadaan suatu kaum
kecuali mereka sendiri yang merubahnya, QS. Ar-Ra’d/13:11) beliau juga berharap
agar pendidikan di Indonesia akan menjadi jauh lebih baik lagi kedepannya. Amiin.
Nah setelah acara inti, acara selanjutnya adalah pemberian
kenang-kenangan kepada Kak Galih yang diberikan oleh Kak Suhar dilanjutkan
dengan foto bersama, acara berikutnya adalah ISHOMA (istirahat, sholat, makan)
disela-sela makan, kami saling bercerita pengalaman kita satu dengan lainnya
mulai dari pengalaman disekolah sampai rencana-rencana kedepannya, acara
berikutnya adalah penutupan. Nah sebelum
penutupan ada penghargaan sedikit buat kakak-kakak dari luar mentee yang sudah
meluangkan waktunya untuk hadir, senang rasanya bisa berkenalan dengan mereka
yang punya semangat besar untuk sama-sama belajar dan mulai membangun masa
depan, tetap jaga tali sialturrahmi kita ya, sering datang acara kita
berikutnya ya.
Nah akhirnya selesai juga acara kita pada hari itu, perasaan
senang karena akhirnya bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya meskipun
masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, semoga kedepannya acara Tunas
Bangsa bisa jauh lebih baik lagi dan semakin jaga kekompakan kita.
0 komentar:
Posting Komentar