Sabtu, 07 April 2018

“Sehari Jadi Relawan, Selamanya Berkesan dan Penuh Pembelajaran”


Tanggal 17 Maret 2018 Gerakan Tunas Bangsa mengadakan sebuah acara untuk para mentee yang dinamakan “Mentee Peduli”. Acara ini bermaksud membuat para mentee menjadi relawan sehari di masing-masing tempat yang sudah ditentukan sebagai objek pelaksanaan kegiatan. Mentee Tunas Bangsa dibagi menjadi 4 kelompok, kami kebagian kelompok 3 anggotanya antara lain Nailul, Fahmi, Aina, Nailis, Erlangga, Dilla, Lily, Asnawi, Rafi, Luthfi, dan Ika. Masing-masing kelompok mendapatkan 3 orang fasilitator, kelompok kami dibimbing oleh kakak fasilitator yaitu kak umi, kak atika, dan kak siska.


Sebelum kegiatan dilaksanakan, kami kelompok 3 mengadakan meet up untuk membahas berbagai hal yang perlu dipersiapkan, antara lain penentuan tempat kegiatan, rundown acara, konsep acara, pembagian tugas, dan hal lain yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Dimulai dari penentuan tempat kegiatan yang pernah mengalami penolakan dan kebingungan menentukan sekolah yang tepat dikarenakan tanggal pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan hari libur nasional, jadi kami memutuskan MI Mafatihul Ulum Sunggingan sebagai tempat pelaksaan kegiatan, mengingat kondisi MI tersebut yang memungkinkan untuk kami menjadi relawan disana.


Ketika hari itu tiba, kami para mentee kelompok 3 segera ke lokasi kegiatan karena adik-adik disana sudah menunggu. Kami begitu terkejut karena melihat antusias mereka yang luar biasa, mereka menyambut kami dengan penuh semangat, kegembiraan, dan penuh canda tawa, membuat kami menjadi semakin bersemangat untuk memberikan motivasi dan hal-hal yang membuat mereka berkesan. Sebelum memasuki kelas, adik-adik dikumpulkan di lapangan untuk mengadakan apel penyambutan terlebih dahulu, setelah itu kami memberikan ice breaking dengan melakukan joget “making melodies” bersama, kami sangat senang karena adik-adik begitu menikmati dan bersemangat mengikuti apa yang kita lakukan. Setelah joget-joget selesai, salah satu dari kami yaitu mentee Erlangga menampilkan aksi pencak silat dihadapan adik-adik agar mereka termotivasi untuk melatih kemampuan skill yang mereka miliki.

Setelah kegiatan di lapangan selesai, adik-adik masuk ke kelas masing-masing. Sebelumnya, kami telah sepakat membagi kegiatan ini menjadi 2 sesi, dikarenakan adik-adik terlalu banyak jumlahnya dan kami mengambil siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Masing-masing mentee sudah kami bagi tugas menjadi koordinator di kelas yang sudah ditentukan. Untuk sesi pertama, kelas 4, 5, dan 6 kami kumpulkan di aula untuk menyaksikan sesi pemutaran video sedangkan kelas 1, 2, dan 3 berada di ruang kelas masing-masing. Untuk sesi kedua, adik-adik kelas 1, 2, dan 3 berada di aula sedangkan kelas 4, 5, dan 6 berada di kelas masing-masing.


Ketika sesi pemutaran video, kami menayangkan beberapa film animasi anak-anak yang berisikan konten postif agar adik-adik bisa termotivasi dan mengambil pelajaran di dalamnya. Oleh karena itu, setelah film selesai diputar kami memberikan pertanyaan dan jika bisa menjawab adik-adik diberikan hadiah. Mereka sangat antusias memperhatikan film yang ditayangkan dan banyak yang berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan dengan penuh kegembiraan dan semangat. Selain itu, kami juga mengajak adik-adik bernyanyi dan bermain games mendidik agar mereka terhibur.

Saat adik-adik berada di kelas masing-masing, kami memberikan berbagai macam kegiatan yang mengasyikan. Bagi kelas 1 dan 2 kami buat sesi untuk mewarnai, pendeskripsian, dan peragaan cita-cita. Ketika kegitan mewarnai dimulai, mereka begitu antusias untuk mewarnai dengan bagus bahkan ada yang sampai meminta gambar lagi untuk mereka warnai. Mereka mempunyai cita-cita yang bermacam-macam, ada yang ingin menjadi dokter, polisi, guru, dan masih banyak lagi dan ketika peragaan cita-cita adik-adik melakukannya dengan sangat baik dan kelucuan adik-adik membuat kami tertawa riang melihat tingkah polos mereka. Bagi kelas 3 dan 4 adalah sesi adik-adik untuk membuat kerajinan bentuk burung-burungan dari kertas origami, kami mengajarinya dengan penuh kesabaran dan ketelitian, karena tak mudah mengajari adik-adik satu persatu dengan berbagai karakter yang berbeda. Sedangkan untuk kelas 5 dan 6 kami buat sesi bercerita pengalaman dan motivasi kedepannya agar melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kami salut dengan adik-adik, mereka begitu memperhatikan kami dengan penuh saksama, mengikuti arahan dan bimbingan kami dengan penuh keceriaan.


Setelah semua kegiatan dilaksanakan, sesi terakhir adik-adik membuat kritik dan saran kepada kami. Semuanya menulis bahwa adik-adik merasa senang dengan kedatangan kami, bahkan ada sebagian dari mereka memita kami lain waktu untuk datang lagi menghibur, memberi pelajaran dan motivasi kepada adik-adik. Momen-momen seperti ini membuat kami merasa sangat terkesan, terharu, dan tidak menyangka bahwa apa yang kami berikan hanya dalam waktu setengah hari saja membuat semuanya begitu berarti. Padahal kami tak memberikan suatu bentuk materi atau apapun, kami hanya memberikan apa yang bisa kami bagi dan hal itu membuat adik-adik merasa termotivasi dan berharap kedatangan kami lagi. Karena pada dasarnya “Untuk bisa berbagi tak perlu menunggu sampai Anda berkecukupan, berbagilah mulai sekarang walaupun hanya sebuah senyuman. Karena esensi dari berbagi adalah ketika orang lain merasa bahagia dengan apa yang kita berikan.” Said Harly Umboh.

Setelah membuat kritik dan saran tibalah pada saat sesi penutupan, adik-adik diminta untuk membubuhkan tanda tangan ke dalam banner kosong sebagai kenang-kenangan dari kami dan kami juga memberikan sertifikat kepada bapak kepala sekolah MI Mafatihul Ulum karena sudah berkenan memberikan izin tempat untuk kami jadikan sebagai objek kegiatan “Mentee Peduli”. Setelah itu, kami melakukan sesi foto bersama dengan adik-adik semua.


Itulah serangkaian kegiatan dari kelompok 3 dalam kegiatan “Mentee Peduli” kali ini, dari sini kami belajar bahwa menjadi relawan itu tidak mudah, dibutuhkan kesabaran menangani adik-adik apalagi yang masih berusia kecil. Selain itu, terkadang ada juga dari mereka yang tidak mau memperhatikan kami, tidak mau menurut, dan sering keluar masuk kelas membuat kami kewalahan mengatasinya. Tapi, hal itu tak menjadi masalah karena kami melakukannya dengan senang hati dan dengan niat yang ikhlas. Melihat adik-adik semua senang, kami pun juga merasa senang. Apapun yang kami berikan semoga bermanfaat bagi adik-adik semua dan membuat kami terkhususnya Mentee Gerakan Tunas Bangsa menjadi semakin aktif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas yang sudah diamanahkan. Keep spirit untuk semua.











Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Like Fanpages