Kamis, 23 Juni 2016

YUK BELAJAR!

Karya : Etika Puspasari 
Operation & General Affair Gerakan Tunas Bangsa



Ada yang menggelitik hati saya. Pelajaran penting dari sebuah hal yang sangat sederhana dilakukan oleh seorang Mentee Tunas Bangsa. Kali ini sesi kewirausahaan, Mentee diberikan tantangan untuk praktik berjualan. Semangat mereka untuk berjualan luar biasa. Kami menentukan modal minimal agar mudah untuk menghitung laba bersih dari hasil penjualan.

Yang saya ingat sekitar jam 5 pagi ada pesan WhatsApp masuk. Kak Yenni Kusuma Astuti, pengurus Tunas Bangsa. "Kak ada adek Tunas Bangsa yang bilang sama aku, kalau kelompoknya jualan tas batik  dari pekalongan."

Sekilas pesan tersebut biasa saja, dan memang tak ada yang perlu dipermasalahkan dengan usulan untuk berjualan tas batik dari Pekalongan. Pesan WhatsApp pun berlanjut, dan Kak Yenni menuliskan, bahwa yang dijual adalah sebuah tas batik cantik dengan harga lumayan tinggi. Yang menarik adalah kelompok tersebut hanya membawa satu buah tas saja, tanpa ada pilihan model dan warna tas.

Ini sebenarnya sangat menarik, dan penuh tantangan untuk sekadar pratik jualan di Car Free Day Simpang Tujuh Kudus. Risiko terbesar yang akan diterima kelompok tersebut adalah tas tersebut  mempunyai sedikit kemungkinan untuk terjual dan kelompoknya tidak akan mendapatkan poin. Akhirnya dua hal tersebut yang menjadi dasar pertimbangan kami untuk memberikan respon atas produk yang dijual. Dan, tak akan pernah menyangka jawaban yang diberikan sangat di luar ekspektasi kami.

"Kakak tidak usah khawatir, itu memang risiko yang harus kami terima, dan menjadi pengusaha harus berani mengambil tantangan. Harus yakin jalan untuk mendapatkan rizki yang berkah itu banyak."
Oke, sampai di sini saya takjub dengan jawaban yang diberikan. Keyakinan yang sungguh luar biasa. Ketika kebanyakan orang pada umumnya akan berjualan hal yang mempunyai kemungkinan terjual tinggi, dia menawarkan sesuatu yang berbeda. Terakhir, kita mengaamiini apa yang sudah menjadi keyakinannya.

Hari Minggu, 05 Juni 2016 di Simpang Tujuh Kudus acara Car Free Day. Semua peserta berkumpul. Pengurus memberikan pengarahan prosedur pratik berjualan. Semua peserta mempersiapkan dengan matang. Lagi-lagi saya senang sekali melihat semangat luar biasa anak-anak Tunas Bangsa.  Tidak hanya dagangan yang mereka tawarkan, tetapi juga beberapa aksesoris unik untuk menarik perhatian calon pembeli. Mereka sungguh kreatif.

Pratik berjualan dimulai. Seluruh kelompok menyebar menjajakan dagangan mereka.



Seperti ada pesan yang disampaikan Tuhan ke saya. Beberapa menit setelahnya, dan tak jauh dari tempat kami berkumpul tadi, tas batik terjual. Kelompok pertama yang berhasil dengan cepat produk daganganya. Seorang laki-laki membelinya.

Sederhana saja, tetapi meluas sekali maknanya. Terkadang, kita lupa ada yang mengatur segalanya, hingga perhitungan manusia saja tidak akan sanggup mengalahkan skenario dan matematika Tuhan. Kita terlalu sibuk dengan logika kita, rumus sebab akibat, dan apapun yang ada di pikiran kita yang membatasi ruang dan langkah kita. Terkadang kita memikirkan tentang teori kemungkinan, teori risiko, teori-teori yang lain,melupakan hak prerogatif Tuhan, tentang apapun yang dikehendakinya pasti akan terjadi. 

Tugas manusia berdoa dan berusaha, bersabar dan bersyukur. Percayalah, hal itu sungguh tidak akan mudah dijalani. Kita begitu mudah menghakimi segalanya, hingga kita terkadang letih untuk berdoa, berusaha, bersabar dan bersyukur. Hingga kita merasa apa yang dilakukan sudah tidak akan ada jalan lain, tersasa begitu sangat hitam. Dalam keletihan, kita sebenarnya sedang memperjuangkan sesuatu. Jika belum berakhir dengan indah maka itu bukan sebuah akhir. Tidak akan sia-sia orang yang berdoa,tidak akan sia-sia orang yang berusaha, dan tidak akan sia-sia orang yang berbagi.

Belajar tidak harus di bangku sekolah, tidak juga harus melihat perjuangan orang-orang besar. Cukup hal sederhana di sekitar kita mampu kita jadikan pelajaran. Hidup itu belajar tentang apapun, hingga Tuhan berkata berhenti dan waktu belajarmu sudah habis.

Selamat belajar, semangat berusaha, selalu bersyukur,berdoa dan bersabar.
(Namanya Misbachul Munir, profilnya dapat dilihat di http://www.tunasbangsa.id/2015/11/profil-mentee-muhammad-misbahul-munir.html?m=1


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Like Fanpages