Kak Umi memberikan Materi Tentang Debat |
Minggu, 7
Januari 2018 tepatnya di SMP 1 Kaliwungu Kudus, Gerakan Tunas Bangsa mengadakan
acara bertema “Debate Training &
Simulation dan Pembagian Beasiswa Tahap I” kepada adik-adik Mentee
(siswa/siswi pilihan di Kabupaten Kudus dan sekitarnya). Gerakan Tunas Bangsa
sendiri terus konsisten dengan misinya untuk mengembangkan adik-adik berpotensi
(Mentee) dengan memberikan berbagai macam pelatihan soft skill agar nantinya adik-adik Mentee ini tidak hanya unggul
dari sisi akademis, tetapi mumpuni dalam kegiatan non-akademis. Selain itu,
Gerakan ini juga mengembangkan karakter adik-adik Mentee serta kepemimpinannya
sehingga mereka memiliki daya saing di sekolah, siap berjuang untuk mendapatkan
beasiswa pendidikan tinggi atau siap memasuki dunia kerja.
Kegiatan
kemarin diawali dengan agenda refleksi diri. Sejauh dan sebaik apakah diri
masing-masing Mentee? Sudahkah menjadi siswa/siswi yang “berbeda” dengan yang
lainnya? Apa yang harus dilakukan kedepannya agar bisa menjadi mentee yang
aktif, kreatif, bertanggung jawab, peduli, memiliki inisiatif tinggi, suka
berbagi, memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Sesi ini dipandu oleh Kak Suhar
yang merupakan Managing Director Gerakan Tunas Bangsa. Sebelum materi debat
diberikan, Kak Suhar mengajak semua yang hadir untuk berdo’a bersama-sama dan
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Acara
berikutnya adalah pemberian materi tentang debat yang dibawakan oleh Kak Umi.
Kak Umi Qodarsasi sendiri merupakan dosen di STAIN Kudus, sekaligus pengurus
Gerakan Tunas Bangsa. Kak Umi memberikan gambaran tentang bagaimana konsep
debat, cara dan aturan dalam berdebat, bagaimana penilaian dalam debat. Materi
ini diberikan agar Mentee mendapatkan kesempatan untuk melatih kemampuan
berpikir kritis serta kreatif, melatih pendengaran dan kerendahan hati, belajar
mengolah informasi dan referensi, melatih komunikasi serta belajar meyakinkan
orang lain. Kak Umi juga membawa dua mahasiswanya yaitu Kak Anam dan Kak Salma
untuk menjadi Co-Fasilitator selama agenda training berlangsung.
Setelah sesi
pemaparan materi, Kak Umi dan pengurus membagi adik-adik menjadi 12 kelompok,
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 3 Mentee. Kami membagikan beberapa
mosi (topik) debat untuk diperdebatkan dalam kegiatan simulasi / latihan.
Beberapa mosi (topik) debat yang kami berikan adalah sebagai berikut :
1. Full Day
School membantu
dalam pembentukan karakter siswa.
2. Kami percaya bahwa Social Media membantu meningkatkan prestasi siswa
3. Larangan membawa smartphone ke sekolah
4. Batasan / aturan usia masuk SD minimal 7
tahun
5. Perlunya Ujian Nasional untuk Standarisasi
6. Perlu adanya Kelas Unggulan
Masing-masing
topik di atas akan diperdebatkan oleh dua kelompok yaitu kelompok Afirmasi
(Pro) dan Kelompok Oposisi (Kelompok Kontra). Semua kelompok diberikan waktu 30
menit untuk menyiapkan alasannya (building
arguments) sebelum debate simulation
dimulai.
Diskusi Membangun Argument/Alasan |
Diskusi Membangun Argument/Alasan |
Tepat pukul
10.05 WIB, sesi debat ronde pertama dimulai, dengan topik Full Day School yang sedang hangat dan panas di kalangan sekolah /
dunia pendidikan. Sesi debat ini dipimpin oleh Moderator & juga Time Kepeer
yang terdiri dari Kak Anam, Kak Salma, Kak Achyar, Kak Sihab, dan Mentee Bejo
serta Mentee Dwy (bergantian). Kedua mentee tersebut kita berikan kesempatan
untuk berlatih menjadi Moderator karena tidak kebagian kelompok/peserta
simulasi debat. Setiap Ronde Simluasi Debat (Enam Kali) ini akan dinilai dan
dikomentari oleh Dewan Juri (Kak Suhar, Kak Lana, Kak Wiji, Kak Umi, Kak
Etika). Masing-masing perwakilan kelompok (Speaker I, Speaker II dan Speaker
III) mendapatkan waktu maksimal 4 menit untuk memberikan argument dan alasan
untuk meyakinkan Dewan Juri.
Gambaran Latihan Debat Mentee Gerakan Tunas Bangsa |
Gambaran Latihan Debat Mentee Gerakan Tunas Bangsa |
Gambaran Latihan Debat Mentee Gerakan Tunas Bangsa |
Kegiatan
simulasi debat ini berlangsung sangat menarik, tegang dan juga penuh semangat
karena sebagian besar Mentee belum pernah merasakan pengalaman di ajang latihan
debat ataupun lomba debat. Mereka bekerjasama dengan rekan-rekan satu
kelompoknya untuk mempertahankan argument
serta alasannya mendukung mosi atau tidak mendukung mosi yang sedang
diperdebatkan. Ada Mentee yang lancar dan percaya diri menyampaikan, ada yang
masih membaca catatan, ada yang berusaha melakukan interupsi sebagai wujud
ketidaksetujuan dengan argument yang disampaikan kelompok lawan, ada yang
ber-api-api dalam menyampaikan, ada yang bingung karena kehabisan kata-kata.
Tentunya menjadikan alur perdebatan semakin berdinamika.
Enam kali
(ronde) debat ternyata selesai pukul 14.45 WIB. Seharusnya setelah sesi
latihan/simulasi aka nada Public Speaking
Contest Batch 2. Dikarenakan waktunya sudah sore, akhirnya Public Speaking Contest Batch 2
diputuskan dipending untuk pertemuan berikutnya.
Acara
dilanjutkan dengan pembagian beasiswa tahap 1 kepada seluruh adik-adik mentee.
Masing-masing Mentee diberikan beasiswa / bantuan pendidikan sebesar Rp
600.000,00 (Enam ratus ribu rupiah) untuk membantu kebutuhan sekolahnya.
Gerakan Tunas Bangsa sendiri memberikan beasiswa dengan total 1.2 juta untuk
masing-masing Mentee setiap tahunnya yang dibagikan setelah pembagian rapor
semester 1 dan semester 2.
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Dana
beasiswa yang diberikan berasal dari donatur personal yang memberikan
kepercayaannya kepada kami untuk diteruskan kepada adik-adik Mentee. Selain
beasiswa kepada adik-adik Mentee, beberapa donatur juga memberikan donasinya
untuk membantu operasional Gerakan Tunas Bangsa seperti untuk transportasi
pembicara (jika ada), biaya cetak brosur/sertifikat, alat dan bahan kegiatan,
konsumsi kegiatan, sewa tempat untuk kegiatan dan lain-lain.
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Pemberian Beasiswa Kepada Mentee |
Setelah acara pembagian beasiswa, dilanjutkan dengan pemberian sertifikat penghargaan kepada Kak Umi Qodarsasi yang bersedia menjadi pemateri pada kegiatan kali ini. Di akhir sesi kami tutup agenda dengan foto bersama sekaligus menyanyikan lagu syukur bersama-sama. Tujuannya agar kita semua, selalu menjadi Pribadi yang selalu bersyukur atas apa yang sudah kita punya.
Pemberian Sertifikat Penghargaan Kepada Kak Umi yang telah menjadi Pemateri pada sesi pengembangan |
Foto Bersama Keluarga Besar Gerakan Tunas Bangsa |
0 komentar:
Posting Komentar