Muhammad Fais Yusron atau sering dipanggil Fais, dia berasal dari Demak. Sudah lebih dari setahun ini menuntut ilmu di Madrasah Aliyah NU TBS Kudus. Saat ini dia duduk di kelas XI IPA 1. Selain bersekolah, sekarang dia juga sedang nyantri di Pondok Pesantren Ma’had Darut Ta’lim Al Mu’thi Kudus. Membaca buku merupakan kegiatan yang disukainya. Di rumah, ia tinggal bersama kedua orang tua dan seorang kakak, yang mana kakaknya juga masih mondok di daerah Menara Kudus dan bersekolah di Madrasah Qudsiyyah.
Kegiatannya setiap hari dimulai dengan mengaji shorogan subuh di pondok, kemudian berangkat sekolah sampai pukul 13.30. Namun sejak dia terpilih menjadi Sekretaris Umum PP-IPNU TBS Kudus, tak seperti siswa yang lainnya yang langsung pulang, namun dia mengerjakan tugas-tugasnya sebagai sekretaris OSIS, hingga tak jarang dia pulang sampai sore bahkan malam hari. Dia memanfaatkan kegiatan OSIS ini sebagai tempat untuk melatih “leadership” atau kepemimpinanya untuk bekal hidup di masyarakat. Terlepas dari kegiatan itu semua, dia tetap mengutamakan belajar, karena tak ada pemimpin yang tak berilmu. Tak hanya sekedar belajar, namun dia telah berusaha membuktikan hasil belajarnya dengan berpartisipasi dalam berbagai lomba, diantaranya seperti lomba Olimpiade Matematika Nasional, Olimpiade Fisika Nasional, Lomba Sains Islami tingkat Jateng, Olimpiade PMR tingkat Jateng, dan masih banyak lagi. Menurutnya, tujuan mengikuti berbagai lomba ini bukan hanya untuk mencapai gelar juara, namun juga untuk mendapatkan pengalaman, seperti bertemu dan bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain. Prestasi yang pernah ia raih yaitu menjadi Finalis 50 Besar Lomba Matematika Nasional yang diselenggarakan oleh HIMATIKA FMIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Ada banyak sekali cita-cita atau harapannya di masa mendatang. Dan cita-cita yang paling utama yaitu membahagiakan kedua orang tuanya dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Cita-cita untuk membahagiakan kedua orang tuanya diusahakan dengan berbagai cara, misalnya menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, tidak mengecewakan orang tua, membuat orang tua selalu tersenyum akan prestasi yang telah dicapainya. Kemudian untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya dia usahakan dengan cara berperan aktif di masyarakat, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan membuat orang merasa bahwa Kedatangnnya Dan Kepergiannya Memberi Pengaruh Tersendiri. Selain itu cita-citanya menjadi seorang dokter dirasa akan cukup untuk membantu sesama dengan mengobati orang-orang yang sakit. Namun selain menjadi dokter dia juga berkeinginan menjadi seorang perancang tata kota yang tak lain karena dia ingin merancang dan membenahi kota asalnya yaitu Demak. Dan yang terpenting cita-citanya dalam waktu dekat yaitu dapat Lolos masuk PTN yang diingankannya dengan prodi perencanaan wilayah dan kota, teknik arsitektur atau kedokteran, bahkan bisa kuliah di PTLN seperti NUS atau MIT.
0 komentar:
Posting Komentar